ADA APA DENGAN QURAISH SHIHAB?


>Saya harap anda membaca tulisan dari awal sampai akhir..
Bismillahirrahmanirrahiim.. Innal hamda lillah, ashalatu was salaamu ‘ala rasulillah
Di tulisan kali ini saya mencoba untuk mengulas dan membongkar makar di balik klarifikasin Muhammad Quraish shihab tentang pernyataannya di MetroTv beberapa waktu yang lalu yakni tentang perkataannya bahwa “Nabi Muhammad tidak dijamin Masuk syurga”. Quraish shihab akhirnya mengklarifikasi pernyataannya tersebut setelah banyaknya desakan-desakan dan bantahan-bantahan baik berupa tulisan maupun lisan dari berbagai kalangan.
Sebelum saya mencoba untuk mengulas dan memaparkan tentang maksud makar dari klarifikasi Quraish shihab  serta permainan halusnya nan menyesatkan, saya ingin menjelaskan tujuan saya terlebih dahulu, kenapa saya membuat bantahan dan ulasan ini.
Mungkin sudah banyak ikhwan yang menulis bantahan-bantahan terhadap Quraish shihab yang semoga allah membukakan pintu hidayah kepada beliau, anda bisa lihat dari posting-posting yang saya
bagikan di Facebook, atau dari berbagai blog-blog islam yang terpercaya. Namun, ketika saya melihat ada ikhwan yang menyampaikan kepada teman-temannya atau membagikan tulisan-tulisan mereka tentang kesesatan si “ahli tafsir” nan fenomenal ini, banyak yang mengeluh tentang sikap dan respon pembacanya atu pendengarnya, yang saya sendiri juga mengalaminya. Bahkan tanpa sengaja saya melihat tulisan-tulisan di FP atau di beranda Facebook saya, banyak diantara mereka yang tanpa pikir panjang malah balik menyesatkan kami, bahkan dengan ringannya mereka berujar “jangan-jangan kalian yang syiah”.  Sungguh saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
Kepada teman-temanku yang berda’wah dan berusaha menunjukkan inilah yang benar menurut Allah dan rasulnya, dan berusaha mengangkat setiap syubhat-syubhat yang beredar, janganlah kalian hiraukan mereka yang selalu mencaci dan menghalangimu, jika anda sayang kepada mereka, jika anda ingin berbagi kebahagiaan yang terbesar yaitu hidayah yang Allah datangkan kepada anda, maka janganlah berhenti dari dakwah nan haq ini. Balaslah perbuatan dan perlakuan buruk mereka dengan kebaikan, doakan mereka agar allah bukakan hati mereka. Ingatlah, Rasulullah saja yang merupakan manusia terbaik, tak lepas dari cercaan dan celaan, kata-kata majnuun (orang gila), penyihir, pemecah belah sudah akrab di telinga beliau yang mulia. Jadi, mustahil kita akan selamat dari hal itu, sabarlah, teruslah bersabar.

                Lalu, kepada anda yang mengatakan “siapa sih kamu? Berani-beraninya mengkritik dan menyesatkan orang besar sekaliber Quraish shihab, kiyai juga enggak, ustad juga enggak.”
Maka saya jawab “emang dalam menyampaikan yang haq atau menjelaskan suatu kebathilan agar kita tidak terjatuh kedalamnya harus jadi ustad? harus jadi kiyai? Bukankah nabi bersabda BALLIGhU ‘ANNI WALU AYATAN (sampaikan dariku walau satu ayat) dan bukankah kita juga harus menyampaikan kebenaran walau itu pahit? Dan bukankah ciri-ciri orang bertaqwa adalah menerima kebenaran tanpa melihat person atau golongan? Sebagaimana firman Allah :
وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمْ الْمُتَّقُونَ
“Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 33)
Ayat ini juga selaras dengan perkataan penyair “undzur maa qaala wala tandzur man qaala” lihatlah apa yang dikatakan jangan lihat siapa yang mengatakan.
                Dan bagi anda yang mengatakan “Apa kepentinganmu membongkar aib dia? Bukankah itu sama saja dengan bergunjing atau mencemarkan nama baik?” Saya katakan “pencemaran nama baik? Saya hanya menjelaskan kesetatannya kepada khalayak ramai agar kita tidak mengambil pendapat-pendapatnya, Quraish shihab itu bagaikan musuh dalam selimut. Apakah anda akan mencela para Ulama yang mengatakan “fulaan Kadzab (fulan pembohong)” agar orang-orang tidak mengambil hadist atu perkataan dan pendapatnya? Ingat setiap sesuatu itu ada kaidahnya, pelajari dulu dengan seksama baru anda menghakimi.”
Sebelum saya mengulas tentang klarifikasi Qurashihab alangkah lebih baiknya sana nukil klarifikasi yang dia tulis berikut Nukilannya :
Kepada yang meminta klarifikasi langsung, berikut jawaban saya:

Uraian tersebut dalam konteks penjelasan bahwa amal bukanlah sebab masuk surga, walau saya sampaikan juga bahwa kita yakin bahwa Rasulullah akan begini (masuk surga). Penjelasan saya berdasar hadist a.l.:

لا يدخل احدكم الجنة بعمله قيل حتى انت يا رسول الله قال حتى 
انا الا ان يتغمدني الله برحمنه

“Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya. Sahabat bertanya “Engkau pun tidak?”, beliau menjawab “Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat Allah kepadaku.”

Ini karena amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak prerogatif Allah.

Uraian di atas bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul tidak masuk surga, 

saya jelaskan juga di episode yang sama bahwa Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai Surga dan apapun yang beliau kehendaki. Wa la sawfa yu’thika rabbuka fa tharda. 

Itu yang saya jelaskan tapi sebagian dipelintir, dikutip sepotong dan di luar konteksnya.

Silakan menyimak ulang penjelasan saya di episode tersebut. Mudah-mudahan yg menyebarkan hanya karena tidak mengerti dan bukan bermaksud memfitnah. [M. Quraish Shihab]
((Nukilan Selesai))
               
Dan yang saya pahami dari pemaparan Quraish shihab : ALLAH AKAN MENJAMIN DENGAN SUMPAHNYA BAHWA RASULULLAH SAW AKAN DIBERIKAN ANUGERAHNYA SAMPAI BELIAU PUAS TERMASUK MASUK SURGA “NAMUN AMAL BAIK SESEORANG BUKAN SEBAB SESEORANG MASUK SURGA KARENA SURGA ITU HAK PREROGATIF ALLAH TERHADAP SIAPA YANG IA KEHENDAKI” ini lah yang saya pahami dari kata-katanya, dan itu jelas sebagaimana yang dia sampaikan “Ini karena amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak prerogatif Allah”.
            Dengan halusnya Quraish shihab yang semoga  Allah memberikan petunjuk kepada beliau menggiring kita kepada pemahaman bahwa amal bukan termasuk sebab masuknya kita kedalam syurgaNya dan ini adalah keyakinan yang salah. Beliau coba menyisipkan kesesatan sedikit demi sedikit, inilah modus dan cara yang dilakukan oleh perusak agama Allah. Taqiyyah yang di perankan oleh Qurash shihab memang benar-benar halus.
            Memang benar, bahwa sebab seorang masuk syurga adalah karena kehendak allah, karena rahmat dan kasih sayang allah kepada hamba-hamba pilihannya sebagaimana di dalam hadist “Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya. Sahabat bertanya “Engkau pun tidak?”, beliau menjawab “Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat Allah kepadaku.”
Namun yang perlu dingat, hadist diatas bukanlah dalil untuk menginkari amal shaleh dari sebab masuknya seorang hamba dalam surgaNya, bukankah allah menyuruh dan mengharuskan kita untuk mengambil sebab. Bukankah nabi bersabda
((احرص على ما ينفعك واستعن ولا تعجز))
Semangatlah (dalam mengerjakan) apa-apa yang bermanfaat bagi kamu dan mintalah pertolongan Allah dan janganlah kamu bermalas-malas.
            Allah telah menetapkan segala sesuatu beserta sebabnya, allah akan murka jika kita menentang perintah-perintahnya, begitu juga sebaliknya Allah akan memberikan rahmatNya dan memberikan kedudukan mulia di sisiNya jika kita melakukan amal-amal shaleh dengan ikhlas dan mengharap ridhanya semata. Dan ketika Allah merahmati kita maka Insyaallah kita akan dimasukkan ke surganya.
            Betapa banyak ayat-ayat yang menjelaskan amal shaleh juga merupakan sebab seseorang masuk syurga
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ [٢:٨٢]
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal (al-kahf :107)
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan (an-nahl:32)
Dan masih banyak lagi ayat semisalnya, yang menjelaskan bahwa amal shaleh juga termasuk dalam sebab masuknya hamba ke dalam syurganya, dan hadist ““Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya….” Menjelaskan bahwa masuknya seseorang ke dalam syurga bukan semata-mata karna amalnya, melainkan karena rahmat Allah subhaanahu wa ta’ala, dan hadist tersebut, bukanlah mengingkari atau meniadakan amal sebagai sebab melainkan menjelaskan bahwa dengan rahmatNya dan kasih sayangNyalah amal-amal shaleh akan diterima sehingga kita dimasukkan kedalam syurganya dan di selamatkan dari nerakanya.
            Karnanya jangan lah kalian menjadi orang yang taklid buta, janlah kalian ukur kebenaran dengan gelar, status sosial atau semisalnya. Tapi ukurlah kebenaran dengan al-quran dan sunnahrasulullah yang sesuai dengan pemahaman para generasi-generasi terbaik, dri kalangan sahabat, tabiin, dan tabi,tabiin
Allahu a’lam..


            By : Rayhan Ali Arifin

0 Response to "ADA APA DENGAN QURAISH SHIHAB?"

Posting Komentar