Sufyan ibnu uyainah
Beliau
adalah Ibnu Abî ‘Imrôn Maimun, bekas budak Muhammad ibnu Muzahim dari
Adh-dhohak ibnu Muzahim, seorang imam besar, hafizh di masanya, beliau adalah
syaikhul islam. Beliau dilahirkan di kota Kufah pada tahun 107 H.
Beliau
sudah mencari hadîts walaupun umurnya masih belia. Beliau telah banyak
berjumpa dengan para ulama’ senior, mengambil banyak ilmu dari mereka. Beliau
menghafalkan dan menyempurnakan seluruh ilmu yang di dapatkan kemudian beliau
kumpulkan dan beliau banyak menulis dan mengarang buku. Beliau telah
menyempurnakan hidupnya. Seluruh jalur periwayatan berakhir padanya, beliau
banyak dicari oleh para ulama’ dari berbagai penjuru negeri.
Guru
beliau:
Di
antara guru-guru beliau adalah ‘Amrû bin dinar, Ziyad ibnu ‘Ilaqoh, Al-Aswad
ibnu Qois, Ibnu Syihab Az-Zuhri, ‘Abdullôh bin Dinar, Zaid ibnu Aslam, Ibnu Abî
Laila, dan masih puluhan lagi para ulama’ yang menjadi guru beliau.
Murid
beliau:
Al-A’masi,
Ibnu Juraij, Syu’bah, Hamam ibnu Yahya, Muhammad ibnu ‘Âshim
ats-tsaqofî, dan masih banyak sekali murid-murid yang pernah berguru kepada
beliau.
Keutamaan
beliau dan sanjungan ulama’:
Imam
Syafi’î pernah berkata: “Kalau bukan karena Malik dan Sufyân ibnu ‘Uyainah,
sungguh akan hilang ilmu di negeri
Hijaz.”
Dalam
kesempatan yang lain imam Syafi’î juga berkata: “Aku mendapatkan seluruh hadîts
tentang hukum dari Sufyân ibnu ‘Uyainah kecuali 6 hadîts, dan kudapatkan
pula seluruh hadits tentang hukum dari imam Malik kecuali 30 hadits.” Hal ini
menunjukkan akan keluasan ilmu Sufyân ibnu ‘Uyainah, karena seluruh hadîts
di wilayah Iraq dan Hijaz telah terkumpul padanya. Beliau banyak
mengembara dan banyak mengenal ulama’-ulama’ besar yang tidak dikenal oleh Imam
Malik. Antara Ibnu ‘Uyainah dan Malik adalah sebanding di dalam kesempurnaan,
bedanya, Malik lebih tinggi.
‘Abdurrohman
ibnu Mahdi berkata: “Ibnu ‘Uyainah adalah manusia yang paling tahu tentang hadits
di Hijaz.”
Turmudzî
berkata: “Aku mendengar Muhammad (yakni Al-Bukhôrî) berkata: “Ibnu
‘Uyainah lebih hafal daripada Hammâd
ibnu Zaid.”
Harmalah pernah berkata: “Aku pernah
mendengar Imam Syafi’î berkata: “Aku tidak pernah melihat seorangpun yang di dalam dirinya terkumpul
alat-alat ilmu sebagaimana Ibnu ‘Uyainah. Dan aku juga tidak melihat seorangpun
yang lebih cakap dalam berfatwa darinya.”
‘Abdullôh
bin Wahab berkata: “Aku tidak melihat seorangpun yang lebih tahu tentang tafsir Al-Qur’an dari pada
Ibnu ‘Uyainah.”
Waqi’
berkata: “Kami menulis dari Ibnu ‘Uyainah padahal Al-A’masi masih hidup.” Dan Ahmad
ibnu ‘Abdillâh Al-Ijli juga pernah berkomentar tentang Ibnu ‘Uyainah, “’Ibnu
‘Uyainah sangat hafal di dalam masalah hadits, beliau mempunyai sekitar
7.000-an hadîts dan beliau tidak menulisnya dalam buku.” Dan Bahz ibnu
Asad menambahkan: “Aku tidak pernah melihat seorangpun yang semisal dengan
Sufyân bin ‘Uyainah”, lalu ia ditanya “Bagaimana dengan Syu’bah?,” ia menjawab:
“Tidak juga dengan Syu’bah.” (Syu’bah adalah salah seorang guru Sufyân ibnu Uyainah.”
Al
Qodhi Abû Ala’î Al Washithî berkata : “Telah mengabarkan kepadaku ‘Abdullôh
Ibnu Musa as Sulamî, aku mendengar ‘Ammar ibnu ‘Alî Al Lury, aku mendengar
Ahmad ibnu Nadhor al Hilalî, aku mendengar babakku berkata “Aku pernah duduk
didalam majlisnya Sufyân ibnu ‘Uyainah, lalu ia melihat kearah seorang bocah,
dan seakan-akan seluruh penghuni masjid meremehkannya karena ia hanya seorang
anak kecil maka Sufyân membaca ayat “Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu
Allah menganugerahkan kepadamu
nikmatNya… (4/94). Kemudian ia berkata “Wahai Nadhor sekiranya engkau
melihatku tatkala umurku sepuluh tahun, badanku hanya setinggi lima jengkal,
wajahku seperti sekeping dinar, aku seperti nyalanya api , bajuku kecil ,kerah
lengankupun kecil, sandalku hanya sebesar telinga tikus , aku berkumpul
bersama-sama ulama’ besar seperti Az Zuhri , ‘Amrû bin Dinar, aku duduk
diantara mereka seperti paku, jika aku telah datang mereka berkata : “Buatlah
tempat buat syaikh kecil”, lalu mereka tertawa.
Mujâhid
bin Musa berkata “Aku mendengar ibnu ‘Uyainah berkata: aku tidak pernah menulis
sesuatu kecuali telah aku hafal.”
Ibnu
Mubârok berkata: “Sufyân as Tsauri pernah ditanya tentang Sufyân ibnu
‘Uyainah,” ia menjawab: “dia adalah salah seorang yang tak tertandingi yang
pernah aku kenal”.
Ali
berkata, “Aku mendengan Bisyir ibnu Mufadhol berkata “tidak tersisa lagi dimuka
bumi ini orang yang semisal Sufyân ibnu ‘Uyainah”.
Harmalah bin Yahya pernah
menceritakan bahwasannya ibnu ‘Uyainah pernah berkata kepadanya sambil
memperlihatkan roti dari gandum- ini adalah makananku sejak 60 tahun yang lalu,
dan suatu kali ia pernah berkata keopada seseorang ‘apa keperluanmu? Ia
menjawab “mencari hadits,” berkata Sufyân
“kabarilah keluargamu dengan kemiskinan.” Suatu kali Ibnu ‘Uyainah juga
berkata “Siapa yang ditambah ilmunya akan berkurang rezkinya.”
Al
Hafidz ibnu Abî Hâtim bekata : “Berkata kepada kami Muhammad ibnu
Fadl ibnu Musa, berkata kepada kami Muhammad ibnu mansyur al Jawaz berkata “Aku melihat Sufyân ibnu
‘Uyainah ditanya oleh seseorang “Apa pendapatmu tentang Al Qur’an?” Ia menjawab
“Kalam Allôh, dari Allôh dan akan kembali kepadanya.”
Diriwayatkan
dari Ali bin Harb, aku mendengar ibnu Uyainah tentang firman Allah ( والشهداء والصالحين)
4/69 berkata : as Sholihun adalah para
ashabul hadits.
Muhammad
ibnu Walan : Aku mendengar ‘Abdurrohman bin Bisr, aku mendengar Ibnu ‘Uyainah
berkata: “Kemurkaan Allôh adalah penyakit yang tidak ada obatnya, dan barang
siapa yang merasa butuh kepada Allôh , maka Allôh akan menjadikan manusia butuh
kepadanya.”
Beliau juga
berkata:
من عمل بما علم
كفي ما لم يعلم
“Barang siapa yang beramal dengan ilmu yang ia ketahui , maka ia
akan dicukupkan dengan sesuatu yang belum ia ketahui”.
Wafatnya
beliau:
Sufyân
ibnu ‘Uyainah wafat setelah umurnya mencapai 91 tahun, yaitu pada bulan sya’ban tahun 198 H,
(Siyar a’lam
an Nubala’ 8/454-474)
0 Response to "Mengenal Sufyan ibn 'Uyainah"
Posting Komentar