Biografi ‘AMRû BIN DINAR (126)



Nama lengkap beliau adalah Al Imam Al Kabir Al Hafizh, Abu Muhammad, Muhammad Makky Al Atsram, beliau adalah seorang alim yang berilmu luas sekaligus seorang syaikh yang dihormati di zamannya. Beliau dilahirkan dari rahim salah seorang istri sahabat Mu’awiyah pada thun 45/46 H.
Kesehariannya beliau banyak menimba ilmu –terutama hadits—dari para ulama’ sahabat kenamaan seperti; Ibnu Abbas, Jabir bin Abdullah, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Abdullah bin Ja’far, Abu Thufail dan yang lainnya.

Al Hakim menyebutkan di dalam kitabnya: “Beliau adalah salah seorang tokoh tabi’in, tapi itu tidak mungkin karena tokoh tabi’in itu adalah: Alqomah, Aswad, Qais, Abu Hazim, Said bin Musayyab, Katsir bin Murah dan lainnya. Sedangkan masa pertengahan tabi’in adalah: Urwah, Qasim, Thawus, Ibnu Sirin dan lainnya. Tetapi bukan suatu yang mustahil, dengan kesungguhan dan ketekunannya manjadikan beliau (Amru bin Dinar) disejajarkan dengan para tabi’in, seperti halnya Tsabit Al Banani, Abu Ishaq dll.”
Beliau Al Hakim menambahkan, “Beliau termasuk tokoh tabi’in dalam hal keutamaan dan kebesarannya, dan ini sangat mungkin. Beliau adalah pendahulu para hufazh, beliau memberi fatwa kepada penduduk Makkah selama 30 tahun.”


Sedangkan para ulama’ yang belajar darinya tidak kurang dari 23 ulama’ besar, antara lain; Qatadah bin Diamah, Zuhri, Sufyan Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah dan lain-lain.”
Adapun Sufyan bin Uyainah beliau di kemudian hari dikenal sebagai murid yang paling setia, sehingga tak heran Sufyan bin Uyainah meriwayatkan 950 hadits dari Amru bin Dinar.

Pujian ulama’:
Saking banyaknya ulama’ yang belajar darinya, banyak pula pujian dan komentar untuk beliau, seperti komentar Ibnu Uyainah: “Amru bin Dinar adalah Tsiqah (terpercaya), tsiqah, tsiqah.”
Lain lagi komentar Az Zuhri: “Tidak seorangpun yang ada di dunia ini yang lebih alim dari pada Amru bin Dinar.”
Pada suatu kesempatan lain Imam Az Zuhri datang ke rumahnya ketika beliau sakit. Setelah Imam Az Zuhri berdiri di sampingnya, ia berkata: “Tidak pernah aku dapatkan seorang syaikh yang meriwayatkan hadits yang lebih baik dari pada dia (Amru bin Dinar)
Hal inilah yang membuat rasa ingin tahu dan ingin bertemu mereka-mereka yang berada di luar Makkah. Seperti riwayat yang disebutkan oleh Ishaq bin Manshur As Saluli, dari Ibnu Uyainah, berkata Abu Ja’far: “Sungguh menambah semangatku untuk menunaikan ibadah hajji dan harapanku bisa bertemu dengan Amru bin Dinar.”
Ahmad bin Hambal berkata: “Adalah syaikh Subhan tidak mendahulukan orang lain ketimbang Amru bin Dinar dalam hal tsabat, baik itu hakam atau yang lainnya.”
Subhan menambahkan: “Meskipun Amru bin Dnar itu bekas seorang budak mereka, tatapi Allah memuliakanya dengan ilmu.”
Diantara hadits yang diriwayatkan oleh Amru bin Dinar adalah hadits dari Jabir : “Rasulullah bersabda:
الحرب خدعة
“Perang itu adalah tipu daya.”
Syu’bah berkata: “Aku duduk bermajlis dengan Amru bin Dinar sebanyak 500 kali, tidaklah aku hafal darinya selain 100 hadits, karena setiap satu hadits dikupas dalam lima kali pertemuan.”
Di tahun 126 H beliau wafat, meninggalkan dunia yang fana ini dengan meninggalkan banyak ilmu yang bermanfaat.



Referensi:
Siyarul A’lam An Nubala’ 5/300
Tahdzibu Tahdzib 8/27
Mizanul I’tidal 3/260
Tarikhu Tsiqat 363


1 Response to "Biografi ‘AMRû BIN DINAR (126)"