Muhammad
bin Sirin bin Abu Bakar al-Anshori. Ayahnya adalah seorang budak Anas bin Malik
pembantu Rosûlullôh diperoleh dari kemenangan dalam peperangan ‘Ainut Tamr
(Sebuah daerah di sebelah barat kaffah) yang dipimpin oleh Khôlid bin Walid,
pada pemerintahan Abu Bakar As Sidq, ia dimerdekakan oleh tuannya Anas.
Muhammad
bin Sirin lahir pada masa pemerintahan Utsman. Ibunya bernama Shofia.
Seorang budak milik Abu Bakar dan dimerdekakan juga.
Kedua
orang tuanya terkenal mempunyai sifat sholeh dan berakhlaq baik.
GURUNYA
Muhammad
bin Sirin menuntut ilmu dari para shohabat yang terkemuka, diantaranya:
Abû
Hurairoh, `Imron bin Husain, Ibnu `Abbas, `Adî bin Hâtim, Ibnu
`Umar, `Ubaidah As-Salmany, Syuroihan al-Qodhi, Anas bin Malik, Zaid bin
Tsâbit, `Abdullôh bin `Umar, `Abdullôh bin Zubair.
MURID
Qotadah,
`Ayub, yunus bin `Ubaid, Ibnu `Aun, Kholid al-Khodhaq, Hisam bin Hasan,
`Auf al-Aroby, Qurroh bin Kholid, Mahdy bin Maimun, Jarir bin Hazim, Abu Hilal,
Muhammad bin Sâlim, Yazid bin Ibrohim an-Nasatiri, `Uqbah bin `Abdillah
al-Ashomi, Said bin Abi Arubah, Abu Bakar salmi Al-Hudholi, Hayam bin Husain,
Sabib bin Syaibah, Sulaiman bin Mughiroh,khôlid bin Da’laj.
POPULARITASNYA
Muhammad
bin Sirin terkenal diseluruh negeri Islâm, sebagai orang yang mempunyai banyak
ilmu dan berhati-hati dalam menjaga dirinya dari dosa.
Diantara
sikap hati-hati beliau dalam menjaga diri dari dosa, beliau pernah mengatakan
saat mendengar seseorang menjelekkan Hallaj setelah meninggal, ”Diam
kau hai keponakanku, Hallaj telah berlalu menemui Tuhan. Kamu saat ini
dihadapkan kepada Allôh akan mendapatkan bahwa dosa paling kecil yang pernah
engkau lakukan di dunia menjadi berat atas dirimu daripada dosa paling besar
yang pernah dilakukan Hallaj. pada hari itu kalian berdua akan
mendapatkan bagian masing-masing. Ketahuilah wahai keponakanku! Bahwa Allah
yang Maha perkasa akan mengambil qishos orang-orang yang pernah didzolimi Hallaj
dari dirinya, sebaliknya Allôh juga akan mengambil qishos dari orang-orang yang
pernah mendzolimnya. Dari itu mulai hari ini janganlah engkau sibukkan dirimu
untuk mencela seseorang.”
Allôh
mengaruniai ibnu Sirin sifat baik dan dapat diterima oleh orang banyak. Apabila
orang-orang berada dipasar dan tenggelam dalam kelalaian kemudian melihat ibnu
Sirin mereka lansung ingat, dzikir kepada Allah, bertahlil dan bertakbir.
PUJIAN
ULAMA’ TERHADAPNYA
Muwarroq Al-Ijlî mengatakan, ”saya
tidak pernah mendapatkan orang yang lebih pandai dalam fiqih, sekaligus
hati-hati dalam menjaga diri dari dosa daripada Muhammad bin Sirin.”
berkata Hammad bin zaid dari
`Utsman Al-bitty “Belum ada di negeri Basroh orang yang lebih mengerti
masalah qodho’ daripada ibnu Sirin.”
Muhammad bin jarir At-thobari
berkata: “Ibnu sirin adalah orang yang faqih ‘alim menjaga diri dari hal
dosa. Baik adabnya, banyak meriwayatkan hadits, jujur dan dia diakui sebagai
ahlul ilmi dan bisa diambilhujjah darinya.”
Hammad bin Salamah dari Ayub ad-Dian berkata “kebiasaan
ibnu Sirin adalah saum sehari dan berbuka sehari (Shoum dawud).”
Dari Abu Syaudab berkata “Sesungguhnya
ibnu Sirin selalu shoum sehari dan buka sehari, dan saat tiba hari berbuka
beliau makan siang dan tapi tidak makan malam dan langsur sahur.”
PERKATAAN
BELIAU
Beliau
berkata “termasuk mendholimi saudaramu adalah jika engkau menyebut
kejelekannya yang kamu ketahui dan menyembunyikan kebaikannya.”
WAFAT
BELIAU
Dari
Hammad bin Zaid “Ibnu Sirin hidup sekitar delapan puluh tahun.”
Maisaroh
berkata dari Mu’ally bin Hilal mengabarkan kepada kami Yunus bin `Ubaid, ia
berkata: “Ibnu Sirin wafat ketika berumur tujuhpuluh delapan tahun.”
Ibnu Sirin wafat pada tahun 110 H.
Syukron penjelasannya Ustadz..
BalasHapusafwan, saya masih thulaib kakanda.. :)
BalasHapus