Bukan Sekedar Membalik Telapak Tangan
Pernahkah anda menonton sepakbola di stadion atau di televisi? Yang mempertandingkan antara dua club besar yang dipenuh pemain-pemain bintang. Menyajikan kelas dunia dengan tehnik-tehnik yang fantastic mulai dari dribling, shooting, dan passing sehingga menimbulkan decak kagum.
“Wah bagus bener mainnya , jarang-jarang yg bisa kayak gitu” “Mainnya keren banget, tehniknya susah ditiru kayaknya.”
perkataan diatas adalah sedikit contoh kata-kata yang sering terlontar di mulut kita, namun sangat jarang kita berkata “Berapa besar usaha mereka sehingga mereka bisa seperti itu?” “Berapa lama mereka berlatih keras sehingga tehnik sesulit itu bisa mereka lakukan.?”
Hanya satu yang ingin saya sampaikan “usaha mereka bukan sekedar membalik telapak tangan butuh kerja keras dan latihan rutin sehingga mereka seperti itu. Secara fitrah manusia memang cenderung melihat hasil bukan melihat proses untuk menggapai hasil tersebut. Banyak diantara kita yang bercita-cita tinggi namun menyerah di tengah jalan bahkan tidak pernah berusaha mendapat nya karna merasa tidak sanggup atau bahkan mengagap itu suatu hal mustahil untuk diraih.
Coba anda pikirkan, apakah ulama-ulama kita baik dikalanga salaf maupun kholaf seprti Imam Syafii ataupun syeikh Al Bani sudah hafal dan paham sekian ribu hadits dari kecil tanpa ada usaha untuk menghafalnya? Bukankah telah Allah katakan dalam firmannya:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:٧٨
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Telah jelas bahwa kita dengan para ulama dilahirkan dalam keadaan yg sama-sama bodoh, tidak tahu menau. Namun apa yang membedakan kita dengan mereka ketika besar? Pembeda antara kita dan mereka hanyalah “tekad” dan “proses dalam mencapai tujuan. Tekad mereka menjulang tingga di langit, dan untuk meraihnya mereka rela berpahit-pahit.
Renungilah firmanNya
[ar-ra'd:11]إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ
Mulailah dari sekarang saudaraku seiman! Hilangkan sifat pesimismu yang akan menghalangimu untuk menggapai cita-citamu! Ujian, cobaan, kesulitan yang kau hadapi akan menjadi memori terindah yang akan selalu ka kenang kelak.
Ingatlah firmanNya
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ [٢٩:٢]
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
SELESAI
0 Response to "Bukan Sekedar Membalik Telapak Tangan"
Posting Komentar